12 Cara Optimasi Gambar untuk Sebuah Artikel
Optimasi thumbnail artikel merupakan hal yang penting bagi para content creator. Hal ini karena thumbnail merupakan gambar pertama yang dilihat oleh calon penonton dan menjadi faktor penentu apakah video tersebut akan ditonton atau tidak. Namun, tidak semua orang mampu membuat thumbnail yang menarik dan berpotensi untuk menarik perhatian banyak orang. Oleh karena itu, kami hadir untuk memberikan tips dan trik tentang cara membuat gambar untuk thumbnail artikel yang menarik dan bisa membantu meningkatkan traffic website Anda.
1. Pilih gambar yang relevan dengan konten
Pertama-tama, pilihlah gambar yang relevan dengan konten yang ingin Anda tampilkan. Gambar tersebut harus dapat menggambarkan isi dari artikel atau video yang akan di-publish. Hal ini akan memudahkan calon pembaca atau penonton untuk memahami isi konten hanya dengan melihat gambar thumbnail.
2. Gunakan gambar yang berkualitas tinggi
Gambar yang berkualitas tinggi akan memberikan kesan profesional dan menarik bagi calon penonton. Oleh karena itu, pastikan gambar thumbnail yang Anda gunakan memiliki resolusi yang tinggi dan tampil jernih ketika dilihat di layar.
3. Buatlah gambar yang unik dan berbeda
Buatlah gambar thumbnail yang unik dan berbeda dari yang sudah ada. Gunakan warna-warna yang mencolok dan padukan dengan font yang menarik untuk membuat gambar thumbnail yang eye-catching dan bisa menarik perhatian banyak orang.
4. Gunakan teks yang singkat dan jelas
Teks pada gambar thumbnail sebaiknya singkat dan jelas. Gunakan kalimat yang dapat memancing rasa penasaran calon pembaca atau penonton. Namun, pastikan teks yang digunakan masih berkaitan dengan konten yang akan di-publish.
5. Gunakan tools atau aplikasi untuk membuat thumbnail
Jika Anda tidak memiliki kemampuan dalam membuat gambar thumbnail, jangan khawatir. Saat ini sudah banyak tools atau aplikasi yang dapat digunakan untuk membuat thumbnail dengan mudah dan cepat. Beberapa tools atau aplikasi yang bisa Anda gunakan antara lain Canva, Adobe Spark, atau Fotor.
6. Optimasi ukuran file
Ukuran file yang tepat: Pastikan ukuran file gambar yang Anda gunakan tidak terlalu besar sehingga memakan waktu loading yang lama. Anda dapat menggunakan tools seperti Photoshop atau online image compressor untuk mengurangi ukuran file gambar.
7.Pilih format file gambar yang tepat
Format file yang tepat: Gunakan format file yang tepat seperti JPEG, PNG, SVG atau WEBP untuk mengoptimalkan ukuran file dan kualitas gambar. JPEG cocok untuk foto, PNG cocok untuk gambar transparan atau grafik dengan warna sedikit, dan SVG cocok untuk grafik vektor, WEBP cocok untuk thumbnail atau gambar di website karena ukuran-nya kecil dengan kualitas yang baik.
8. Resolusi yang tepat
Resolusi yang tepat: Resolusi gambar harus disesuaikan dengan ukuran tampilan di website. Jangan menggunakan gambar beresolusi tinggi jika ukuran tampilan hanya kecil. Ini dapat memperburuk kualitas gambar dan memperlambat loading website.
9. Penggunaan Alt Text:
Penggunaan Alt Text: Pastikan setiap gambar di website Anda memiliki teks alternatif (Alt Text) yang deskriptif dan sesuai dengan konten. Ini membantu mesin pencari memahami konten gambar dan meningkatkan SEO website Anda.
10. Penggunaan CDN
Penggunaan CDN: Menggunakan Content Delivery Network (CDN) dapat membantu mempercepat waktu loading gambar pada website Anda. CDN akan menempatkan gambar di server yang berdekatan dengan pengunjung website untuk mengurangi waktu loading.
11. Caching Gambar
Caching Gambar: Memanfaatkan cache browser untuk mempercepat loading gambar pada website. Cache akan menyimpan file gambar pada browser pengunjung sehingga ketika pengunjung kembali ke halaman yang sama, gambar akan dimuat lebih cepat.
12. Optimalisasi Gambar Responsif
Optimalisasi Gambar Responsif: Pastikan gambar dapat menyesuaikan dengan ukuran layar yang berbeda pada perangkat pengunjung website. Ini akan membantu mengoptimalkan loading website pada perangkat mobile.
Antara PNG, JPEG, dan WEBP mana yang terbaik?
Antara PNG, JPEG, dan WEBP, terdapat perbedaan dalam hal kualitas, ukuran file, dan kecepatan muat. Namun, untuk menentukan ekstensi gambar yang lebih baik, tergantung pada kebutuhan dan preferensi website Anda.
PNG adalah format gambar terbaik untuk grafik dan gambar dengan latar belakang transparan. PNG adalah format yang mempertahankan kualitas gambar meskipun diubah-ubah ukurannya atau disimpan ulang dalam format lain. Namun, ukuran file PNG cenderung lebih besar daripada JPEG atau WEBP.
JPEG adalah format gambar yang paling umum digunakan di web. JPEG adalah format gambar yang bagus untuk foto atau gambar dengan banyak warna. JPEG dapat menghasilkan gambar dengan ukuran yang lebih kecil tanpa kehilangan banyak kualitas. Namun, JPEG tidak cocok untuk gambar dengan latar belakang transparan.
WEBP adalah format gambar terbaru yang dikembangkan oleh Google. WEBP merupakan format gambar yang dapat mempertahankan kualitas gambar yang baik, dengan ukuran file yang lebih kecil dibandingkan PNG atau JPEG. WEBP juga mendukung transparansi dan animasi. Namun, format WEBP belum didukung sepenuhnya oleh semua browser, sehingga masih ada beberapa kendala penggunaan format ini di web.
Kesimpulannya, PNG, JPEG, dan WEBP masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Untuk memilih format gambar yang lebih baik, Anda perlu mempertimbangkan jenis gambar yang ingin Anda tampilkan, kecepatan muat halaman website Anda, serta preferensi dan kompatibilitas browser pengunjung website Anda.
Dengan mengikuti tips dan trik di atas, Anda dapat membuat gambar untuk thumbnail artikel yang menarik dan berpotensi untuk meningkatkan traffic website Anda. Jangan lupa untuk selalu mencoba dan eksperimen dengan berbagai variasi gambar dan teks pada thumbnail. Semoga bermanfaat!
Posting Komentar
Komen aneh-aneh tak hapus loh tiap bulan